Jumat, 21 Februari 2014
INFORMASI DALAM PRAKTIK
Informasi sebagai Salah Satu Faktor
Penting Penentu Keberhasilan Sistem Pemrosesan Transaksi
Faktor penting penentu
keberhasilan atau Critical Success factor (CSF) adalah beberapa aktivitas yang
dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu perencanaan sebuah organisasi.
Contohnya yaitu: dalam
industri kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan
dealer yang efisien,dan pengendalian biaya produksi yang ketat. Sehingga
perusahaan akan berfokus pada CSF nya sehingga dapat memantau sejauh mana
mereka telah mencapai tujuan dari perencanaan yang dibuat.
Sistem
Pemrosesan Transaksi
Istilah sistem pemrosesan
transaksi merupakan suatu sistem yang menyangkut pengumpulan data, menguraikan
aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi yang dapat dipergunakan
oleh para pengguna misalnya para manajer ataupun para pengambil kebijakan yang lain
untuk pengambilan keputusan baik didalam maupun luar perusahaan.
Tujuan Sistem
Tujuan dari sistem ini
sendiri yaitu untuk menunjukan aliran yang terjadi selama kegiatan perusahaan
baik dari pemesanan, pembayaran, maupun yang berhubungan dengan piutang dan
sistem perkreditan yang dilakukan perusahaan.
Unsur-unsur lingkungan dari
sistem distribusi meliputi pelanggan, pemasok, ruang persediaan bahan baku, dan
manajemen. terdapat beberapa istilah diantaranya yaitu:
Ø Pesanan
penjualan ( sales order ) yaitu, pesanan yang diterima perusahaan dari
pelanggannya.
Ø Pesanan
pembelian ( purchase order ) yaitu, pesanan yang ditempatkan oleh
perusahaan kepada pemasoknya.
Subsistem-subsistem
Utama dari Sistem Distribusi
Terdapat beberapa
subsistem yang terlibat dalam sistem distribusi diantaranya yaitu :
Ø Subsistem yang berhubungan dengan pemenuhan pesanan
pelanggan
Ø Pemesanan penggantian persediaan dari pemasok
Ø Pemeliharaan buku besar perusahaan
Sistem
yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
Terdapat 4 sistem
utama yang terlibat dalam pemenuhan pesanan pelanggan, diantaranya :
Ø
Sistem entri pesanan (order
entry system) yaitu, memasukan pesanan pelanggan kedalam sistem.
Ø Sistem persediaan (inventory system) yaitu, memelihara
catatan persediaan.
Ø Sistem penagihan (billing system) yaitu, membuat
faktur pelanggan.
Ø
Sistem piutang dagang (account
receivable system) yaitu, menagih uang dari para pelanggan.
Sistem
yang Memesan Persediaan Pengganti
Terdapat 3 sistem
utama yang terlibat dalam sistem pemesanan persediaan pangganti, yaitu:
Ø
Sistem pembelian (purchasing
system) yaitu, menerbitkan pasana pembelian kepada pemasok untuk
persediaan yang dibutuhkan.
Ø Sistem penerimaan (receiving system) yaitu, menerima
persediaan.
Ø Sistem utang dagang (account payable system) yaitu,
melakukan pembayaran.
Sistem yang Menjalankan
Proses Buku Besar
Sistem
buku besar ( general ledger system) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan
data dari sistemsistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan
gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan.
Terdapat
subsistem yang terkait, yaitu:
Ø
Sistem memperbarui
buku besar (update general ledger system) yaitu, akan membukukan catatan-catatan
yang menguraikan berbgai tindakan dan transaksi kedalam buku besar.
Ø Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management
report system) yaitu, menggunakan isi buku besar untuk membuat
neraca dan lapora laba rugi sert laporan lainnya.
Menempatkan Sistem
Informasi dalam Perspektif
Sistem
pemrosesan transaksi berperan sebagai fondasi dar semua aplikasi yang lain yang
mengambil bentuk basis data, yang mendokumentasikan semua hal yang penting yang
dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinyadan berinteraksi dengan lingkungan.
Sistem Informasi Organisasi
Contoh
dari Sistem Informasi Organisasi (Organizational Information System) yaitu
sistem informasi eksekutif (executive information system-EIS) yang
dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan
dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi.
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem
informasi pemasaran (marketing information system-MKIS) merupakan kombinasi
antara subsistem input dan outputyang terhubung oleh sebuah basis data.
Subsistem
output memberikan informasi mengenai unsurunsur penting
didalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix):
Ø Subsistem produk
Ø Subsistem lokasi
Ø Subsistem promosi
Ø Subsistem harga
Ø Subsistem bauran terintegrasi
Subsistem
input merupakan sistem pemrosesan transaksi yang
mengumpulkan data dari sumber-sumber internal dan lingkungan lalu memasukannya ke
dalam basis data.
Ø Subsistem riset pemasaran, mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan
melakukan studistudi khusus.
Ø Subsistem intelegensi pemasaran, mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk
menjaga manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan para pelanggan
perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi operasi pemasaran.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem
informasi sumber daya manusia ( human resources information subsystem- HRIS),
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan
dengan sumber daya manusia perusahaan. Sama seperti MKIS data yang
didapat berupa data input yang akan diolah oleh bagian HRD atau bagian
SDM yang akan menghasilkan keputusan output untuk menunjang pengambilan
keputusan. Aspek yang ditangani diantaranya yaitu, perencanaan, rekrutmen,
epngelolaan tenaga kerja, kompensasi karyawan, tunjangan karyawan, dan
laporan SDM yang dibutuhkan lingkungan maupun instansi pemerintah.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem
informasi manufaktur (manufakturing information system), memberikan informasi
kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan denga n opresi manufaktur perusahaan.
Sama seperti HRIS dan MKIS subsistem rekayasa industri terdiri atas
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para teknisi industri (industrial
enginering- IE) mengenai produk, persediaan, mutu dan biaya.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem
informasi keuangan (financial information system), memberikan informasi
kepada seluruh manajerperusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan
perusahaan. Selain sistem yang digunakan hampir sama namun yang ditekankan adalah
pada aktivitas output yang penting meliputi peramalan tren perekonomian masa
depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalikan
keuangan perusahaan.
Sistem Informasi Eksekutif
Sistem
informasi eksekutif (executive information system-EIS) adalah suatu
sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang
lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Digunakan
pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS).
Manajemen Hubungan Pelanggan
Semua
sistem beserta subsistem yang berjalan bertujuan untuk menyediakan data data
secara up to date karena hal inilah yang akan dipergunakan
sebagai landasan pengambilan keputusan yang dibandingkan dengan data historis
sebelumnya. Bagian pemasaranlah yang paling membutuhkan data terbaru mengenai
keinginan dan pergerakan pasar sehingga munculah manajemen hubungan pelanggan (customer
relationship management-CRM), adalah manajemen hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan untuk menghasilkan nilai maksimum baik dipihak
perusahaan maupun pelanggan. Unsur utama data CRM adalah data Warehouse (gudang
data).
Data Warehousing
Data
warehousing merupakan akumulasi data terdahulu baik sebagai data utama maupun
data back-up.
Karakteristik
data warehouse:
Ø Kapasitas penyimpanan sangat besar
Ø Data terakumulasi dari data lama sampai data terbaru
yang terus menerus di up-date
Ø Data dapat diakses dengan mudah
Ø Dipergunakan sepenuhnya untuk pengambilan keputusan
dan tidak untuk kegiatan operasi perusahaan
Sistem Data Warehousing
Data
warehouse merupakan bagian dari data warehousing, yang sistemnya hampirsama
dalam sistem penyusunan buku di perpustakaan maupun data administrasi mahasiswa
atau kependudukan, dimana data yang masuk melalui beberapa tahap yaitu ekstraksi,
transformasi dan pemrosesan data serta pengelompokan data yang sejenis yang
terbagi dalam beberapa meta data.
Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data
Warehouse
Setiap
data yang masuk akan dipisahkan dalam beberpa jenis tabel yang berbeda untuk
dihubungkan menjadi paket informasi.
Tabel dimensi, merupakan pengidentifikasi dan deskriptif data yang
akan disimpan.
Tabel fakta, merupakan data yang berisi ukuranukuran kuantitatif
sebuah entitas, objek, atau aktivitas.
Paket informasi, merupakan penggabungan dua tabel tersebut. Yang akan
digunakan untuk menganalisis suatu aktivitas tertentu.
Penyampaian Informasi
Proses
yang dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi dari data warehouse yaitu
dengan beberapa cara, diantaranya:
Drill down, yaitu proses navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkata
rincian.
Roll up, yaitu proses navigasi ke atas yang memungkinkan
pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkasnya menjadi
tingkat ringkasan yang lebih tinggi.
Drill across, yaitu dengan cepat bergerak antar hierarki.
Drill through, yaitu berangkat dari tingkat ringkaan ketingkat
terendah data yang terinci.
OLAP
Segala
jenis peranti lunak khusus yang telah dikembangkan untuk data warehouse yang
dapat digunakan untuk menarik data dari tempat penyimpanan data dan mengubahnya
menjadi informasi disebut OLAP (on-line analytical processing) yang
memungkinkan pengguna dapat berkomunikasi dewngan data warehouse melalui GUI atau
antarmuka web dan dengan cepat memperoleh informasi dalam berbagai jenis format
termasuk grafik. Terdapat dua pendekatan OLAP, diantaranya yaitu ROLAP dan
MOLAP.
ROLAP (Relational
on-line analytical processing), menggunakan suatu manajemen basis data relasional
standar.
MOLAP (Multidimentional
on-line analytical processing), menggunakan suatu sistem manajemen basis
data khusus multidimensional.
Perbedaan antara ROLAP
dan MOLAP
ROLAP:
Ø Memiliki data terperinci
Ø Dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mendapatkan
ringkasan
Ø Analisisnya hanya terbatas pada sejumlah dimensi
MOLAP:
Ø Telah dilakukan proses peringkasan terlebih dahulu dan
dibagi menjadi berbagai dimensi
Ø Stasiun kerja pengguna MOLAP memasukan basis data
multidimensional yang telah di download.
Data Mining
Data
mining adalah proses menemukan hubungan dalam data
yang tidak diketahui oleh pengguna.
Terdapat
dua cara dasar dalam melakukan data mining, yaitu :
Ø Verifikasi hipotesis ( hypothesis verification ) dan
Ø
Penemuan pengetahuan (
knowledge discovery).
Sistem Pengendalian Manajemen : Manajemen Kompensasi
A. Konsep Dasar Manajemen Kompensasi
Kompensasi merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu manajemen yang
efektif dan kondusif. Kompensasi adalah bagian dari manajemen. Sistem
kompensasi yang baik dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
keberhasilan bisnis. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan
sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi juga
merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis.
Di beberapa perusahaan sering terjadi protes dalam bentuk demo para
karyawan menuntut kenaikan gaji atau upah? Seolah tidak peduli dengan
masalah krisis finansial global, para karyawan merasa berhak untuk menuntut
kompensasi sesuai dengan jasa yang sudah dikeluarkannya. Faktor yang
menyebabkannya antara lain dalam hal ketidak-puasan tentang manajemen
kompensasi yang diterapkan perusahaan. Manajemen kompensasi dinilai tidak
memberikan efek pada kesejahteraan karyawan. Pada gilirannya motivasi karyawan
menurun dan ini akan mengakibatkan produktifitas kerja atau kinerja
mereka berada di bawah standar perusahaan.
Suatu organisasi akan selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Namun hal ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan
organisasi, baik di dalam dan di luar organisasi. Pengaturan kompensasi
merupakan faktor penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja.
Kompensasi dapat berbentuk Finansial dan Non-Finansial.
Tujuan manajemen Kompensasi secara umum tujuan kompensasi adalah untuk
membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan
menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal.
Tujuan manajemen
Kompensasi;
1. Memperoleh SDM yang
berkualitas
2. Mempertahankan Karyawan
yang ada
3. Menjamin Keadilan
4. Penghargaan terhadap
perilaku yang diinginkan
5. Penghargaan terhadap
perilaku yang diinginkan
6. Mengendalikan Biaya
7. Mengikuti aturan hokum
8. Memfasilitasi Pengertian
9. Meningkatkan Efisiensi
Administrasi
B. Peranan Kompensasi Bagi Manajemen
Kompensasi bagi manajemen terdiri dari gaji, bonus, dan fasilitas, yang
diberikan kepada manajemen sebagai imbalan terhadap waktu, tenaga, dan fikiran
yang dicurahkannya kepada perusahaan.kompensasi dapat dibedakan menjadi dua:
kompensasi resmi (kompensasi yang diberikan oleh perusahaan) dan kompensasi
tidak resmi (kompesasi yang diterima dari rekan kerja, misalnya, pengakuan
tentangkehebatannya. Kompensasi yang diatur secara taktis dapat membantu
timbulnya keselarasan tujuan antara manajemen dengan pemilik. Selain itu
kompensasiyang menarik juga berperan dalam usaha merekrut tenaga yang cakap,
karena tenaga yang cakap mengingikan kompensasi yang tinggi. Peranan kompensasi
yang lain adalah untuk mempertahankan tenaga yang cakap. Kalau kompensasi tidak
diusahakan menarik, maka besar kemungkinannya manajemen akan pergi keperusahaan
lain yang kompensasinya menari.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Kompensasi atau juga disebut dengan remuneration dapat saja berbentuk
financial dan nonfinansial yang pada intinya adalah penghargaan atas jasa
seorang pegawai pada organisasinya. Komponen-komponen kompensasi: Upah, Gaji,
Insentif, dan fringe benefit.
Selanjutnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi :
- Kebenaran dan keadilan; pemberian kompensasi disesuaikan dengan kemampuan, kecakapanm pendidikan dan jasa yang telah ditunjukkan kepada organisasi. Dengan demikian setiap pegawai dapat merasakan bahwa organisasi telah menghargai jasanya.
- Dana organisasi; suatu organisai dalam memberikan kompensasi kepada pegawainya harus disesuaikan dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Olehkarena itu organisasi harus dapat menghimpun dana sebanyak mungkin melalui prestasi kerja yang ditunjukkan oleh para pegawai. Sehingga dengan prestasi yang terus meningkat maka organisasi akan mendapatkan banyak keuntungan.
- Serikat Karyawan; serikat karyawan merupakan symbol kekuatan karyawan dalam menuntut perbaikan nasib, yang perlu mendapatkan perhatian. Serikat karyawan yang ada pada suatu organisasi akan berfungsi sebgai alat kontrol dalam penetapan kompensasi.
- Produktifitas kerja; semakin tingginya tingkat produktifitas seorang pegawai maka hal ini akan menjadi pertimbangan bagi organisasi untuk memberikan kompensasi. Karena produktifitas merupakan salah satu indikator prestasi kerja pegawai.
- Biaya hidup; organisasi juga harus memperhatikan biaya hidup karyawan beserta keluarganya. Artinya perlu adanya penyesuaian pemberian kompensasi dengan biaya hidup. Namun demikian ini merupakan hal yang cukup sulit untuk menentukan biaya hidup seseorang. Ini disebabkan oleh sifatnya sangat relative, oleh karena itu perlu sangat sulit untuk menentukan hidup yang layak tersebut.
- Pemerintah; selaku pengayom masyarakat perlu ikut campur dalam penentuan kompensasi bagai seorang pekerja. Pemerintah harus membuat peraturan dan perundang-undangan untuk dlaam menentukan kompensasi.
- Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan;
- Setiap pekerjaan karyawan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja;
- Mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan; dan
- Sistem kompensasi yang baru harus dapat membedakan karyawan yang berprestasi baik dan tidak dalam golongan gaji yang sama.
- Tingkat kompensasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak karyawan;
- Keadilan dengan pasar kerja eksternal;
- Keadilan internal sesuai dengan kondisi perusahaan;
- Perlakuan pada individu karyawan dan perusahaan berada dalam keseimbangan atau win-win result; dan sosialisasi dan internalisasi manajemen kompensasi ke seluruh karyawan (manajemen dan non-manajemen) untuk memperkecil konflik.
- Sistem kompensasi yang didisain dengan adil dan baik, memberikan dampak positif dalam efisiensi dan hasil kerja setiap karyawan/individu didalamnya.
- Sistem kompensasi yang adil mendorong karyawan untuk memberikan kinerja melebihi standar normal
- Sistem kompensasi yang adil membantu proses evaluasi jabatan (Job Evaluation), yang lebih realistis dan dapat dicapai (achievable).
- Sistem kompensasi tersebut mampu diaplikasikan ke dalam setiap tingkat jabatan di dalam organisasi
- Sistem memberikan keseimbangan kerja dan kehidupan(work-life balance). Sistem tidak memberikan hukuman kepada karyawan untuk sesuatu yang diluar kendali, dan juga tidak akan mengeksploitasi karyawan.
- Sistem kompensasi akan meningkatkan moral kerja karyawan, produktifitas dan kerjasama antar karyawan, selain memberikan kepuasan kepada karyawan.
- Sistem kompensasi yang adil membantu manajemen dalam memenuhi dan menghadapi aksi karyawan.
- Sistem kompensasi yang adil membantu penyelesaian yang memuaskan kedua pihak bila terjadi selisih antara serikat pekerja dan manajemen.
- Sistem kompensasi yang adil memberikan dorongan dan kesempatan bagi karyawan untuk berkinerja dan memberikan hasil lebih baik dari sebelumnya.
D. Prinsip – Prinsip dalam Penerapan Manajemen Kompensasi
Keterkaitan kompensasi dengan kinerja karyawan sangatlah siginifikan.
Semakin tinggi kompensasi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan;
ceteris paribus. Derajat kepuasan yang semakin tinggi akan semakin
meningkatkan motivasi karyawan dalam meraih kinerja yang tinggi. Jika
dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan
dalam memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan optimum. Sebaliknya
tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada tidak saja mengekspresikan diri
mereka dalam bentuk protes keras dan mogok kerja, tetapi juga sangat mungkin
meninggalkan perusahaan. Pertanyaannya mengapa tidak semua perusahaan mampu
memberikan kepuasaan maksimum kepada karyawannya.
Dalam penerapannya maka manajemen kompensasi memiliki prinsip-prinsip;
Agar tujuan perusahaan dan harapan serta aspirasi individual terujud sesuai
harapan maka dalam sistem penghargaan atau kompensasi, yang idealnya
merupakan kesepakatan pihak manajemen dan karyawan, perusahaan perlu
menyediakan kebijakan yang meliputi:
Untuk menjembatani jurang antara kepentingan perusahaan di satu pihak dan
pihak lain kepentingan karyawan maka perusahaan perlu menerapkan manajemen
kompensasi yang layak. Maksudnya adalah untuk membantu perusahaan dalam
mencapai tujuan strategi bisnisnya dan menjamin terjadinya keadilan kompensasi
berbasis pertimbangan faktor-faktor internal dan eksternal. Keadilan internal
menjamin bahwa permintaan posisi kompensasi (finansial dan non-finansial)
seperti gaji dan upah serta kualifikasi seseorang dalam bidangnya yang lebih
tinggi akan dipenuhi sesuai dengan perilaku dan kinerjanya. Dan ini tentunya
juga dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang menjamin bahwa
pekerjaan-pekerjaan bakal dikompensasi secara adil dengan membandingkannya
dengan pekerjaan yang sama di pasar kerja.
E. Penerapan Manajemen Kompensasi yang Adil
dan Efektif
Keadilan di dalam manajemen kompensasi dikenal dengan istilah equity
theory. Organisasi memberikan kompensasi kepada pegawainya adalah dengan tujuan
untuk memotivasi pegawainya agar dapat bekerja lebih baik. Organisasi tidak
hanya harus memiliki system yang wajar dan adil, tetapi lebih dari pada itu
system tersebut harus dijelaskan kepada pegawainya. Adapun keadilan di dalam
manajemen kompensasi yaitu; External Equity dan Internal Equity.
External Equity adalah yang berhubungan dengan gaji yang mereka terima
serupa dengan pasar tenaga kerja di mana mereka bekerja. External Equity ini
adalah membandingkan pegawai yang serupa diantara organisasi yang sebanding.
Dua syarat untuk membandingkan yang harus dipenuhi 1) pegawai yang dibandingkan
harus sama dan serup, 2) organisasi yang diurvey sebaiknya serupa,baik dari
ukuran, bidang, misi, sektor.
Apakah sistem kompensasi yang adil merupakan keharusan. Jika organisasi
ingin bergerak dengan kemampuan sepenuhnya yang digerakkan oleh
individu/manusia didalamnya, sistem kompensasi yang adil sudah harus menjadi
keharusan/kewajiban utama. Apa saja yang bisa diperoleh organisasi dengan
sistem kompensasi yang adil. berikut adalah keuntungannya :
Internal Equity adalah keseimbangan antara masukan yang dibawa individu dalam
sebuah sistem kepegawaian dengan hasil yang dicapai. Masukan pegawai dapat
berupa; pengalaman, pendidikan, keahlian, upaya & waktu kerja. Sedangkan
keluaran berupa; gaji, tunjangan, pengakuan, dan imbalan. Internal Equity juga
berarti tingkat gaji yang patut/pantas dengan nilai pegawai internal bgai suatu
organisasi. Intinya adalah system kepegawaian di dalam suatu organisasi.
Sistem Kompensasi sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
1. Bersaing (competitive)
2. Mengakui karyawan
sebagai “Income Producing Assets”
3. Jangan terpengaruh oleh
praktek akuntansi yang menganggap gaji dan upah sebagai “liabilities”
4. Kompensasi harus
mendukung manajemen produktivitas
5. “Payroll Cost” harus
dikelola dan dikaitkan dengan keberhasilan bisnis
6. Diketahui perincian
pembayaran kempensasi sebagai:- Direct cost - Opportunity cost: profit sharing-
Investment Return: insentive bagi karyawan yang melebihi standar- Cost
Reduction Spending: pembayaran “Performance Award” yang lebih rendah dari “Performance
Improvement”.
Posisi kompensasi dalam membangun perusahaan yang sehat selalu berada pada
kondisi yang rumit. Artinya jika dilihat dari besarannya hampir mungkin
karyawan tidak pernah mengatakan manfaat kompensasi yang diterimanya sudah maksimum.
Selalu dikatakan derajat kepuasaan yang diperolehnya sekedar dalam rentang
kurang sampai cukup puas atau pas-pasan. Di sisi lain perusahaan tidak mudah
untuk segera memenuhi kebutuhan karyawan yang semakin besar dan bervariasi.
Persoalannya terletak pada pertimbangan penentuan kompensasi yang tidak
sederhana dan mudah diputuskan. Penentuan besaran kompensasi sangat dipengaruhi
kondisi internal dan eksternal perusahaan. Kondisi kesehatan finansial dan
profitabiliti perusahaan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam memberi
kompensasi yang layak. Selain itu juga sangat dipengaruhi oleh tekanan-tekanan
luar seperti peraturan pemerintah, pasar kerja, pasar komoditi, krisis ekonomi
global, dan tantangan kompensasi internasional.
Melihat keuntungan besar dari sistem kompensasi yang adil seperti uraian
diatas, maka sudah menjadi keharusan bagi organisasi, baik skala kecil sampai
besar untuk dapat menerapkan sistem kompensasi yang adil bagi
karyawannya.
Bahan Kemasan Kertas (Pengertian Dan Rahasia Kertas)
Bahan Kemasan kertas
Kertas merupakan salah satu contoh bahan kemasan yang
paling sering digunakan selain plastik. Selain itu, bahan kertas sering kali
digunakan sebagai bahan pelindung untuk melapisi suatu produk. Bahan kertas
dapat pula digunakan sebagai bahan campuran, substitusi ataupun bahan utama
suatu kemasan. Beberapa sifat kemasan sangat menentukan betapa cocok atau
tidaknya suatu bahan kertas untuk dijadikan sebagai bahan utama suatu
kemasan.
Kertas adalah bahan kemasan yang tipis dan rata,
dihasilkan melalui proses kompresi serat yang berasal dari pulp. Biasanya serat
yang digunakan sebagai bahan utama kertas adalah serat alami yang mengandung
selulosa ataupun hemiselulosa. Kelebihan dari sifat kertas adalah bentuknya
yang dapat dilipat dan diubah bentuk sesuai kebutuhan. Kekurangannya adalah
mudah terbakar. Kefleksibelan kertas-lah yang menjadi daya tarik sebelum
ditemukannya plastik dan alumunium foil. Dibandingkan kemasan jenis lain
seperti logam dan plastik, harga kertas cenderung lebih murah, bahan
bakunya-pun mudah diperoleh serta penggunaan kertas cukup luas di berbagai
bidang. Selain sebagai bahan kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media
komunikasi dan media cetak. Kelemahan kertas sebagai bahan kemasan adalah dari
segi sifatnya yang sensitif terhadap air dan kelembaban.
Pada praktikum ini, dilakukan identifikasi berbagai
sifat fisik dan karakter beberapa jenis kertas. Kertas yang digunakan antara
lain: kertas duplex, manila, kertas roti, kertas minyak, kertas kopi dan
samson. Kertas duplex adalah karton dua lapis yang mengandung serat kayu yang
dilapisi pigmen. Kertas manila adalah kertas yang dibuat dari serat manila.
Kertas minyak dapat menahan air atau minyak, sedangkan kertas kopi memiliki
warna coklat dan memiliki kemantapan ukuran, memiliki mutu lipat yang baik
serta keuletan yang baik dengan permukaan yang khusus.
Kertas memiliki dua prinsip arah serat, yaitu MD (machine
direction) dan CD (cross direction). MD mengindikasikan bahwa arah
serat kertas sejajar dengan arah pencetakan mesin. Sedangkan CD memiliki arah
serat yang tegak lurus arah mesin. Umumnya kekuatan tarik MD lebih besar dari
CD. Dan secara umum, sifat-sifat dari kertas dipengaruhi oleh daya regang,
elongasi, scoring, sliffness, daya potong, daya lengkung, daya
sobek dan daya lipat. Percobaan pertama pada praktikum ini adalah uji densitas
kertas. Gramatur kertas di-definisikan sebagai hasil bagi antara bobot kertas
dengan luasannya. Satuan gramatur adalah gram/cm2. Berdasarkan hasil praktikum,
gramatur duplex adalah yang tertinggi. Dan gramatur terendah adalah kertas
minyak. Hal ini dipengaruhi oleh bobot kertas. Dan bila dirumuskan hubungan
keterkaitannya berbunyi: “gramatur kertas besarnya berbanding lurus dengan
bobot kertas”. Sedangkan densitas kertas di-dapatkan saat gramatur kertas
dibagi dengan tebal kertas. Satuan densitas adalah gram/cm3. Suatu tebal kertas
dapat diketahui dengan pengukuran memakai mikrometer sekrup. Berdasarkan hasil
percobaan, densitas kertas duplex adalah yang tertinggi. Semakin tebal suatu
kertas dengan syarat gramatur konstan, maka semakin kecil densitasnya. Ukuran
gramatur lebih disukai dan sering dipakai dalam perdagangan daripada densitas
sebagai satuan ukur kertas. Alasannya adalah karena pada umumnya kertas dijual
dalam satuan tonase, sedangkan pemakaian-nya hanya menggunakan satuan
luas kertas. Selain itu, variabel pengukuran pada pengukuran gramatur tidak
terlalu rumit dibandingkan densitas.
Pengukuran tebal kertas pada praktikum dilakukan pada
beberapa titik yang berbeda karena diduga ketebalan pada masing-masing titik
memiliki rasio yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh komposisi dan
metode pembuatan/ pencetakan kertas. Pemberian tekanan pada saat pembuatan
kertas juga dapat berpengaruh pada ketebalan permukaan ketas. Percobaan kedua
adalah uji kekuatan tarik dan regangan putus. Percobaan ini dilakukan sebanyak
dua kali ulangan pada keadaan MD maupun CD. Kekuatan tarik antara MD dan CD
memiliki perbedaan berdasarkan arah tarikannya. MD lebih besar dari CD karena
kekuatan tarik MD sejajar dengan arah serat. Sedangkan CD lebih kecil karena
bersilangan atau tegak lurus dengan arah serat kertas. Hal ini juga dipengaruhi
oleh adanya ikatan antar serat dan antar partikel kertas/pulp. Pada CD lebih
mudah putus karena hanya ada ikatan antar serat. Satu lagi hal yang penting,
yaitu: kesalahan pada saat pemotongan kertas dapat menyebabkan kesalahan
pengamatan karena dengan adanya celah atau sedikit sobekan pada sampel dapat
menjadi pemicu ketidak-akuratan hasil percobaan. Kekuatan tarik berbanding
terbalik dengan nilai densitas dan gramatur suatu kertas. Perbedaan kekuatan
tarik kertas tergantung pula pada bahan tambahan dalam pembuatan kertas
tersebut.
gambar Paper Tensile Strength tester
Percobaan ketiga adalah uji ketahanan gesek kertas.
Uji ini digunakan untuk menguji ketahanan kemasan pada saat mengalami
distribusi mekanik. Uji gesekan dilakukan dengan bantuan alat bernama abrassion
resistance tester. Dalam uji ini dibedakan antara sisi felt (kasar) dan
sisi roll (halus). Sisi roll (halus) memiliki nilai gesek yang rendah, lebih
rendah dari felt (kasar) karena gaya gesek pada sisi roll lebih rendah.
Berdasarkan hasil percobaan, kertas samson dan duplex tidak mengalami kerusakan
sedikitpun saat mengalami gesekan >100 putaran. Kegunaan vacuum
penghisap debu pada abrassion resistance testeradalah untuk menghisap
debu agar tidak memengaruhi gesekan atau pengukuran. Sebab keberadaan debu
dalam gesekan akan mempercepat koyaknya suatu permukaan karena sama saja dia
memberikan daya/kekasaran permukaan. Perbedaan sisi felt dan sisi roll adalah
terjadi saat pembuatan / pencetakan kertas yang berbeda. Sisi felt terasa kasar
karena melekat pada conveyor dan dipress dengan uap panas agar keluar airnya.
Sedangkan sisi roll akan terasa lebih halus karena dalam prosesnya sisi roll
banyak menempel pada sisi roll penghalus sehingga teksturnya lebih halus.
gambar Abrassion Resistance
Tester
Percobaan keempat adalah penentuan daya serap kertas
terhadap air. Percobaan ini memakai alat bernama COBB tester dan lembaran
kertas ditenggelamkan di dasar COBB tester. Daya serap air yang didapat adalah
berbeda antara sisi felt dan sisi roll. Sisi roll memiliki daya serap rendah
karena dalam pembuatannya di press dengan roll panas sehingga airnya keluar.
Sisinya yang halus (roll) dan memiliki struktur yang lebih padat dan
tidak ada ruang untuk pnyerapan air. Percobaan ini berguna untuk mencari
kesesuaian pemakaian antara bahan kemasan dengan produk yang dikemas.
gambar COBB tester
Percobaan kelima adalah pengujian ketahanan sobek.
Nilai ketahanan sobek dipengaruhi oleh nilai gramatur karena bobot kertas
sangat mempengaruhi ketahanan sobek. Pengetahuan kketahanan dan faktor sobek
pada kertas sangat bergunan dalam penggudangan, penyimpnanan dan
pendistribusian. Berdasarkan percobaan, kertas seperti duplex memiliki
ketahanan sobek yang tinggi. Dan kertas minyak memiliki faktor sobek tertinggi
karena dia memiliki struktur yang lemah.
gambar Elemendorf Tearing
Tester
Percobaan terakhir adalah penentuan
ketahanan retak dan jatuh. Harapan dari diketahuinya sifat ini adalah mampu
mengidentifikasi bobot dan tekanan maksimum yang dapat ditampung oleh suatu
kemasan. Berdasarkan percobaan, kertas duplex memiliki ketahanan yang tinggi.
Dalam hal ini, keterbatasan alat sangat menentukan keakuratan pengukuran, namun
dengan bobot pendulum yang terlalu besar maka kertas lain yang memiliki
ketahanan kecil tidak dapat terukur.
DART impact mengukur ketahanan
jatuh atau retak
PARAMETER MUTU PLASTIK
a. Kilap (ASTM D-523)
-
Menentukan
jumlah sinar yang dipantulkan oleh permukaan film pada sudut datang tertentu
baiasanya 45o
-
Sinar yang
direfleksikan dideteksi oleh fotosel dicatat secara kuantitatif.
-
Dinyatakan
dalam % terhadap sinar yang di refleksikan oleh rflektor setandar.
-
Film
yang kilap mempunyai % refleksi tinggi
b. Kabut (ASTM D-523)
-
Alat :
hazemeter mengukur jumlah sinar yang dihamburkan
-
Tdd sumber
cahaya dan sebuah bola yang dapat mendeteksi jumlah sinar yang dilewatkan.
-
Sampel
kertas diletakkan di antara sumber sinar dan bola â bola diputar pada sudut > 2.5o,maka
diperoleh jumlah sinar yang dihamburkan.
-
Nilai kabut
(haze) kecil film bersih (tidak
berkabut)
c. Clarity (Sifat
Tembus Pandang)
-
Bersifat
subjektif karena didasarkan pada penampakan visual â membandingkan foto -foto standar
dengan foto sampel.
-
Uji yang
objektif dengan alat Gardner USU Clarity meter tdd sumber cahaya, sistem lensam
tempat sampel dan sistem pencatat.
d. Slip (ASTM D-1894)
-
Kemampuan
film/plastik untuk meluncur pada mesin produksi
mempengaruhi laju produksi
-
Dalam
penumpukan sifat mudah meluncur tidak diinginkan
-
Metode
didasarkan pada koefisien gesekan pada bahan
e. Bloking
Dua lapis plastik ditekan selama
waktu tertentu diamati kecenderungannya
untuk melekat satu sama lain
Blocking disebabkan oleh : migrasi
air, plastisizer atau perlakuan yang menyebabkan hilangnya muatan listrik pada
corona.
f. Statik
Plastik berkadar air rendah lebih
mudah diberi muatan listrik menyebabkan film mudah melekat
Cara : menggosokkan antara 2
permukaan film dilihat kecenderungan untuk melekat
g. Impact fatique
Gaya yang diperlukan untuk merobek
film di bawah kondisi yang ditetapkan di dalam test biasanya dikondisikan pada
penggunaan sebenarnya
Film yang baik tidak mudah retak
(pecah) ketika dihempaskan.
Metode :
-
Falling
dart dart (gram) dijatuhkan dari jarak
tertentu ke atas permukaan film Impact fatique = berat spesifik dart yang dapat
memecahkan 50% contoh dalam waktu tertentu
-
Dengan alat
Pendulum Impact Tester pendulum liayunkan melalui contoh Perbedaan energi
pendulum pada ketinggian maksimum dengan
energi pendulum setelah contoh sobek = kekuatan impak
h. Flek resistence
-
Kemampuan
film untuk menahan kerusakan akibat tekanan Cara : kawat tester dililitkan pada
film jumlah putaran yang diperlukan agar
film pecah = flex resistanc
i.
Permeability
testing
-
Metode
didasarkan pada pengukuran tekanan dan waktu untuk mengukur kenaikan tekanan
dengan waktu pada tekanan rendah pada sisi film di bawah keadaan yang
ditentukan
-
Kondisi yang
dibuat dapat berupa sistem super atmosfir atau vakum tinggi.
-
Metode umum
: Cartwright Permeability Cell
j.
Tranmisi uap
air (ASTM E-96)
Metode : general food
menggunakan bahan pengabsorbsi
kelembaban (misal CaCl kering) dihitung penambahan berat
Metode lain : didasarkan pada
perubahan tekanan parsial
k. Identifikasi plastik
Digunakan berbagai pelarut : etil
asetat, amil formar, amil asetat
Dilihat kelarutan film di dalam
pelarut