Bahan Kemasan kertas
Kertas merupakan salah satu contoh bahan kemasan yang
paling sering digunakan selain plastik. Selain itu, bahan kertas sering kali
digunakan sebagai bahan pelindung untuk melapisi suatu produk. Bahan kertas
dapat pula digunakan sebagai bahan campuran, substitusi ataupun bahan utama
suatu kemasan. Beberapa sifat kemasan sangat menentukan betapa cocok atau
tidaknya suatu bahan kertas untuk dijadikan sebagai bahan utama suatu
kemasan.
Kertas adalah bahan kemasan yang tipis dan rata,
dihasilkan melalui proses kompresi serat yang berasal dari pulp. Biasanya serat
yang digunakan sebagai bahan utama kertas adalah serat alami yang mengandung
selulosa ataupun hemiselulosa. Kelebihan dari sifat kertas adalah bentuknya
yang dapat dilipat dan diubah bentuk sesuai kebutuhan. Kekurangannya adalah
mudah terbakar. Kefleksibelan kertas-lah yang menjadi daya tarik sebelum
ditemukannya plastik dan alumunium foil. Dibandingkan kemasan jenis lain
seperti logam dan plastik, harga kertas cenderung lebih murah, bahan
bakunya-pun mudah diperoleh serta penggunaan kertas cukup luas di berbagai
bidang. Selain sebagai bahan kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media
komunikasi dan media cetak. Kelemahan kertas sebagai bahan kemasan adalah dari
segi sifatnya yang sensitif terhadap air dan kelembaban.
Pada praktikum ini, dilakukan identifikasi berbagai
sifat fisik dan karakter beberapa jenis kertas. Kertas yang digunakan antara
lain: kertas duplex, manila, kertas roti, kertas minyak, kertas kopi dan
samson. Kertas duplex adalah karton dua lapis yang mengandung serat kayu yang
dilapisi pigmen. Kertas manila adalah kertas yang dibuat dari serat manila.
Kertas minyak dapat menahan air atau minyak, sedangkan kertas kopi memiliki
warna coklat dan memiliki kemantapan ukuran, memiliki mutu lipat yang baik
serta keuletan yang baik dengan permukaan yang khusus.
Kertas memiliki dua prinsip arah serat, yaitu MD (machine
direction) dan CD (cross direction). MD mengindikasikan bahwa arah
serat kertas sejajar dengan arah pencetakan mesin. Sedangkan CD memiliki arah
serat yang tegak lurus arah mesin. Umumnya kekuatan tarik MD lebih besar dari
CD. Dan secara umum, sifat-sifat dari kertas dipengaruhi oleh daya regang,
elongasi, scoring, sliffness, daya potong, daya lengkung, daya
sobek dan daya lipat. Percobaan pertama pada praktikum ini adalah uji densitas
kertas. Gramatur kertas di-definisikan sebagai hasil bagi antara bobot kertas
dengan luasannya. Satuan gramatur adalah gram/cm2. Berdasarkan hasil praktikum,
gramatur duplex adalah yang tertinggi. Dan gramatur terendah adalah kertas
minyak. Hal ini dipengaruhi oleh bobot kertas. Dan bila dirumuskan hubungan
keterkaitannya berbunyi: “gramatur kertas besarnya berbanding lurus dengan
bobot kertas”. Sedangkan densitas kertas di-dapatkan saat gramatur kertas
dibagi dengan tebal kertas. Satuan densitas adalah gram/cm3. Suatu tebal kertas
dapat diketahui dengan pengukuran memakai mikrometer sekrup. Berdasarkan hasil
percobaan, densitas kertas duplex adalah yang tertinggi. Semakin tebal suatu
kertas dengan syarat gramatur konstan, maka semakin kecil densitasnya. Ukuran
gramatur lebih disukai dan sering dipakai dalam perdagangan daripada densitas
sebagai satuan ukur kertas. Alasannya adalah karena pada umumnya kertas dijual
dalam satuan tonase, sedangkan pemakaian-nya hanya menggunakan satuan
luas kertas. Selain itu, variabel pengukuran pada pengukuran gramatur tidak
terlalu rumit dibandingkan densitas.
Pengukuran tebal kertas pada praktikum dilakukan pada
beberapa titik yang berbeda karena diduga ketebalan pada masing-masing titik
memiliki rasio yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh komposisi dan
metode pembuatan/ pencetakan kertas. Pemberian tekanan pada saat pembuatan
kertas juga dapat berpengaruh pada ketebalan permukaan ketas. Percobaan kedua
adalah uji kekuatan tarik dan regangan putus. Percobaan ini dilakukan sebanyak
dua kali ulangan pada keadaan MD maupun CD. Kekuatan tarik antara MD dan CD
memiliki perbedaan berdasarkan arah tarikannya. MD lebih besar dari CD karena
kekuatan tarik MD sejajar dengan arah serat. Sedangkan CD lebih kecil karena
bersilangan atau tegak lurus dengan arah serat kertas. Hal ini juga dipengaruhi
oleh adanya ikatan antar serat dan antar partikel kertas/pulp. Pada CD lebih
mudah putus karena hanya ada ikatan antar serat. Satu lagi hal yang penting,
yaitu: kesalahan pada saat pemotongan kertas dapat menyebabkan kesalahan
pengamatan karena dengan adanya celah atau sedikit sobekan pada sampel dapat
menjadi pemicu ketidak-akuratan hasil percobaan. Kekuatan tarik berbanding
terbalik dengan nilai densitas dan gramatur suatu kertas. Perbedaan kekuatan
tarik kertas tergantung pula pada bahan tambahan dalam pembuatan kertas
tersebut.
gambar Paper Tensile Strength tester
Percobaan ketiga adalah uji ketahanan gesek kertas.
Uji ini digunakan untuk menguji ketahanan kemasan pada saat mengalami
distribusi mekanik. Uji gesekan dilakukan dengan bantuan alat bernama abrassion
resistance tester. Dalam uji ini dibedakan antara sisi felt (kasar) dan
sisi roll (halus). Sisi roll (halus) memiliki nilai gesek yang rendah, lebih
rendah dari felt (kasar) karena gaya gesek pada sisi roll lebih rendah.
Berdasarkan hasil percobaan, kertas samson dan duplex tidak mengalami kerusakan
sedikitpun saat mengalami gesekan >100 putaran. Kegunaan vacuum
penghisap debu pada abrassion resistance testeradalah untuk menghisap
debu agar tidak memengaruhi gesekan atau pengukuran. Sebab keberadaan debu
dalam gesekan akan mempercepat koyaknya suatu permukaan karena sama saja dia
memberikan daya/kekasaran permukaan. Perbedaan sisi felt dan sisi roll adalah
terjadi saat pembuatan / pencetakan kertas yang berbeda. Sisi felt terasa kasar
karena melekat pada conveyor dan dipress dengan uap panas agar keluar airnya.
Sedangkan sisi roll akan terasa lebih halus karena dalam prosesnya sisi roll
banyak menempel pada sisi roll penghalus sehingga teksturnya lebih halus.
gambar Abrassion Resistance
Tester
Percobaan keempat adalah penentuan daya serap kertas
terhadap air. Percobaan ini memakai alat bernama COBB tester dan lembaran
kertas ditenggelamkan di dasar COBB tester. Daya serap air yang didapat adalah
berbeda antara sisi felt dan sisi roll. Sisi roll memiliki daya serap rendah
karena dalam pembuatannya di press dengan roll panas sehingga airnya keluar.
Sisinya yang halus (roll) dan memiliki struktur yang lebih padat dan
tidak ada ruang untuk pnyerapan air. Percobaan ini berguna untuk mencari
kesesuaian pemakaian antara bahan kemasan dengan produk yang dikemas.
gambar COBB tester
Percobaan kelima adalah pengujian ketahanan sobek.
Nilai ketahanan sobek dipengaruhi oleh nilai gramatur karena bobot kertas
sangat mempengaruhi ketahanan sobek. Pengetahuan kketahanan dan faktor sobek
pada kertas sangat bergunan dalam penggudangan, penyimpnanan dan
pendistribusian. Berdasarkan percobaan, kertas seperti duplex memiliki
ketahanan sobek yang tinggi. Dan kertas minyak memiliki faktor sobek tertinggi
karena dia memiliki struktur yang lemah.
gambar Elemendorf Tearing
Tester
Percobaan terakhir adalah penentuan
ketahanan retak dan jatuh. Harapan dari diketahuinya sifat ini adalah mampu
mengidentifikasi bobot dan tekanan maksimum yang dapat ditampung oleh suatu
kemasan. Berdasarkan percobaan, kertas duplex memiliki ketahanan yang tinggi.
Dalam hal ini, keterbatasan alat sangat menentukan keakuratan pengukuran, namun
dengan bobot pendulum yang terlalu besar maka kertas lain yang memiliki
ketahanan kecil tidak dapat terukur.
DART impact mengukur ketahanan
jatuh atau retak
PARAMETER MUTU PLASTIK
a. Kilap (ASTM D-523)
-
Menentukan
jumlah sinar yang dipantulkan oleh permukaan film pada sudut datang tertentu
baiasanya 45o
-
Sinar yang
direfleksikan dideteksi oleh fotosel dicatat secara kuantitatif.
-
Dinyatakan
dalam % terhadap sinar yang di refleksikan oleh rflektor setandar.
-
Film
yang kilap mempunyai % refleksi tinggi
b. Kabut (ASTM D-523)
-
Alat :
hazemeter mengukur jumlah sinar yang dihamburkan
-
Tdd sumber
cahaya dan sebuah bola yang dapat mendeteksi jumlah sinar yang dilewatkan.
-
Sampel
kertas diletakkan di antara sumber sinar dan bola â bola diputar pada sudut > 2.5o,maka
diperoleh jumlah sinar yang dihamburkan.
-
Nilai kabut
(haze) kecil film bersih (tidak
berkabut)
c. Clarity (Sifat
Tembus Pandang)
-
Bersifat
subjektif karena didasarkan pada penampakan visual â membandingkan foto -foto standar
dengan foto sampel.
-
Uji yang
objektif dengan alat Gardner USU Clarity meter tdd sumber cahaya, sistem lensam
tempat sampel dan sistem pencatat.
d. Slip (ASTM D-1894)
-
Kemampuan
film/plastik untuk meluncur pada mesin produksi
mempengaruhi laju produksi
-
Dalam
penumpukan sifat mudah meluncur tidak diinginkan
-
Metode
didasarkan pada koefisien gesekan pada bahan
e. Bloking
Dua lapis plastik ditekan selama
waktu tertentu diamati kecenderungannya
untuk melekat satu sama lain
Blocking disebabkan oleh : migrasi
air, plastisizer atau perlakuan yang menyebabkan hilangnya muatan listrik pada
corona.
f. Statik
Plastik berkadar air rendah lebih
mudah diberi muatan listrik menyebabkan film mudah melekat
Cara : menggosokkan antara 2
permukaan film dilihat kecenderungan untuk melekat
g. Impact fatique
Gaya yang diperlukan untuk merobek
film di bawah kondisi yang ditetapkan di dalam test biasanya dikondisikan pada
penggunaan sebenarnya
Film yang baik tidak mudah retak
(pecah) ketika dihempaskan.
Metode :
-
Falling
dart dart (gram) dijatuhkan dari jarak
tertentu ke atas permukaan film Impact fatique = berat spesifik dart yang dapat
memecahkan 50% contoh dalam waktu tertentu
-
Dengan alat
Pendulum Impact Tester pendulum liayunkan melalui contoh Perbedaan energi
pendulum pada ketinggian maksimum dengan
energi pendulum setelah contoh sobek = kekuatan impak
h. Flek resistence
-
Kemampuan
film untuk menahan kerusakan akibat tekanan Cara : kawat tester dililitkan pada
film jumlah putaran yang diperlukan agar
film pecah = flex resistanc
i.
Permeability
testing
-
Metode
didasarkan pada pengukuran tekanan dan waktu untuk mengukur kenaikan tekanan
dengan waktu pada tekanan rendah pada sisi film di bawah keadaan yang
ditentukan
-
Kondisi yang
dibuat dapat berupa sistem super atmosfir atau vakum tinggi.
-
Metode umum
: Cartwright Permeability Cell
j.
Tranmisi uap
air (ASTM E-96)
Metode : general food
menggunakan bahan pengabsorbsi
kelembaban (misal CaCl kering) dihitung penambahan berat
Metode lain : didasarkan pada
perubahan tekanan parsial
k. Identifikasi plastik
Digunakan berbagai pelarut : etil
asetat, amil formar, amil asetat
Dilihat kelarutan film di dalam
pelarut
0 komentar:
Posting Komentar