Apakah blog saya membantu anda?

Apakah blog saya membantu anda?

Bantu saya untuk klik like ya...

Subscribe Now!

Sabtu, 21 Maret 2015

Stadion Utama Riau Terbengkalai



Terbengkalai, Stadion Utuma Riau yang Menjadi kebanggaan Masyarakat Riau.

Stadion Utama Riau di Pekanbaru pernah dinominasikan sebagai salah satu stadion terbaik dunia oleh situs www.stadiumdb.com dan situs www.stadiony.com . Stadion yang dibangun dengan dana hampir 1 trilyun rupiah tersebut memang terlihat megah dan mentereng dengan kapasitas 40 ribu kursi penonton yang semuanya tertutup. Saya sendiri pernah merasakan kemegahan stadion ini sewaktu Penyisihan Piala Asia U-22 tahun 2012 yang lalu. Stadion Utama Riau ini, selain digunakan untuk pembukaan dan pertandingan sepakbola PON tahun 2012, lalu juga pernah sekali dipakai untuk Pra Piala Asia U-22. Namun setelah itu, stadion ini praktis tidak pernah difungsikan sama sekali sampai saat ini. Kondisinya saat ini sungguh memprihatinkan, bahkan jaringan listrik sudah diputus PLN karena tunggakan tagihan. PSPS yang pada waktu itu masih bermain di ISL juga tidak menggunakan stadion utama Riau, namun lebih banyak bermain di Bangkinang dan kalaupun bermain di Pekanbaru menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution.
Yang paling menyedihkan lagi stadion yang menjadi kebanggaan masyarakat riau juga dijadikan markas oleh geng motor pimpinan Klewang, saat ini kondisi Stadion ini semakin menyedihkan. Kondisinya yang sepi dan gelap menjadikan kawasan ini rawan kejahatan. Beberapa kali terjadi aksi penodongan dan perampokan terhadap warga yang melintas di kawasan ini. Stadion utama riau yang seharusnya menjadi penunjang prestasi olahraga Riau terutama sepak bolanya, sangat jauh dari harapan dan tidak sesuai dengan fungsi idealnya, malah menjadi salah satu sarang geng motor dan beberapa tindakan kriminal lainnya yang telah memakan korban, seperti kejahatan penodongan yang di sertai penganiayaan yang sangat meresahkan masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di lingkungan Stadio Utama Riau.
 Namun sekarang stadion ini menyisakan masalah yang belum tuntas antara pihak kontraktor dengan Pemprop Riau. Stadion ini belum juga diserahterimakan oleh pihak kontraktor kepada Pemprov Riau karena belum tuntasnya pembayaran. Stadion ini juga sudah memakan korban beberapa anggota DPRD Propinsi Riau dan pejabat di Pemprop Riau akibat korupsi dana pembangunan stadion dan sarana olahraga lainnya sewaktu persiapan PON 2 tahun lalu. Akibatnya stadion ini menjadi tidak jelas siapa pengelolanya sehingga menjadi terlantar seperti saat ini. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pihak-pihak terkait, aset negara yang bernilai hampir 1 trilyun ini menjadi tidak terurus dan terancam menjadi besi tua. Pemerintah pusat melalui Menpora harus mendorong Pemprop Riau untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Pemprop Riau sendiri sepertinya kesulitan menuntaskan masalah ini karena banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat Riau saat ini. Jangan sampai uang begitu banyak yang keluar untuk membangun stadion yang begitu megah ini menjadi terbuang sia-sia begitu saja. Pemprov Riau harus serius dalam menyelesaikan perkara ini secepat mungkin. Salah satunya bisa juga melakukan kerja sama dengan pihak suwasta, dan melakukan kesepakatan-kesepakatan tertentu dalam mengelolah stadion utama riau agar tidak terbengkalai seperti saat ini. Karna ini adalah suatu aset kebanggaan masyaratkat riau. Ketidak berdayaan  Pemprov Riau dalam menangani masalah ini apa karna takut terungkapnya indikasi korupsi lainnya yang belum terungkap sampai saat ini, yang akan melibatkan pejabat-pejabat lain.

0 komentar:

Posting Komentar