Sejarah Berdirinya Universitas Islam Riau

Sejarah Berdirinya Universitas Islam Riau dari Awal Pembentukan...

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Apakah blog saya membantu anda?

Apakah blog saya membantu anda?

Bantu saya untuk klik like ya...

Subscribe Now!

Jumat, 21 Februari 2014

INFORMASI DALAM PRAKTIK


Informasi sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan Sistem Pemrosesan Transaksi
Faktor penting penentu keberhasilan atau Critical Success factor (CSF) adalah beberapa aktivitas yang dapat mempengaruhi sukses atau gagalnya suatu perencanaan sebuah organisasi.
Contohnya yaitu: dalam industri kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien,dan pengendalian biaya produksi yang ketat. Sehingga perusahaan akan berfokus pada CSF nya sehingga dapat memantau sejauh mana mereka telah mencapai tujuan dari perencanaan yang dibuat.

Sistem Pemrosesan Transaksi
Istilah sistem pemrosesan transaksi merupakan suatu sistem yang menyangkut pengumpulan data, menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi yang dapat dipergunakan oleh para pengguna misalnya para manajer ataupun para pengambil kebijakan yang lain untuk pengambilan keputusan baik didalam maupun luar perusahaan.

Tujuan Sistem
Tujuan dari sistem ini sendiri yaitu untuk menunjukan aliran yang terjadi selama kegiatan perusahaan baik dari pemesanan, pembayaran, maupun yang berhubungan dengan piutang dan sistem perkreditan yang dilakukan perusahaan.
Unsur-unsur lingkungan dari sistem distribusi meliputi pelanggan, pemasok, ruang persediaan bahan baku, dan manajemen. terdapat beberapa istilah diantaranya yaitu:
Ø  Pesanan penjualan ( sales order ) yaitu, pesanan yang diterima perusahaan dari pelanggannya.
Ø  Pesanan pembelian ( purchase order ) yaitu, pesanan yang ditempatkan oleh perusahaan kepada pemasoknya.
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
Terdapat beberapa subsistem yang terlibat dalam sistem distribusi diantaranya yaitu :
Ø  Subsistem yang berhubungan dengan pemenuhan pesanan pelanggan
Ø  Pemesanan penggantian persediaan dari pemasok
Ø  Pemeliharaan buku besar perusahaan

Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
Terdapat 4 sistem utama yang terlibat dalam pemenuhan pesanan pelanggan, diantaranya :
Ø  Sistem entri pesanan (order entry system) yaitu, memasukan pesanan pelanggan kedalam sistem.
Ø  Sistem persediaan (inventory system) yaitu, memelihara catatan persediaan.
Ø  Sistem penagihan (billing system) yaitu, membuat faktur pelanggan.
Ø  Sistem piutang dagang (account receivable system) yaitu, menagih uang dari para pelanggan.

Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
Terdapat 3 sistem utama yang terlibat dalam sistem pemesanan persediaan pangganti, yaitu:
Ø  Sistem pembelian (purchasing system) yaitu, menerbitkan pasana pembelian kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
Ø  Sistem penerimaan (receiving system) yaitu, menerima persediaan.
Ø  Sistem utang dagang (account payable system) yaitu, melakukan pembayaran.

Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
Sistem buku besar ( general ledger system) adalah sistem akuntansi yang menggabungkan data dari sistemsistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan.
Terdapat subsistem yang terkait, yaitu:
Ø  Sistem memperbarui buku besar (update general ledger system) yaitu, akan membukukan catatan-catatan yang menguraikan berbgai tindakan dan transaksi kedalam buku besar.
Ø  Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management report system) yaitu, menggunakan isi buku besar untuk membuat neraca dan lapora laba rugi sert laporan lainnya.


Menempatkan Sistem Informasi dalam Perspektif
Sistem pemrosesan transaksi berperan sebagai fondasi dar semua aplikasi yang lain yang mengambil bentuk basis data, yang mendokumentasikan semua hal yang penting yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinyadan berinteraksi dengan lingkungan.

Sistem Informasi Organisasi
Contoh dari Sistem Informasi Organisasi (Organizational Information System) yaitu sistem informasi eksekutif (executive information system-EIS) yang dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari organisasi.

Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (marketing information system-MKIS) merupakan kombinasi antara subsistem input dan outputyang terhubung oleh sebuah basis data.
Subsistem output memberikan informasi mengenai unsurunsur penting didalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix):
Ø  Subsistem produk
Ø  Subsistem lokasi
Ø  Subsistem promosi
Ø  Subsistem harga
Ø  Subsistem bauran terintegrasi
Subsistem input merupakan sistem pemrosesan transaksi yang mengumpulkan data dari sumber-sumber internal dan lingkungan lalu memasukannya ke dalam basis data.
Ø  Subsistem riset pemasaran, mengumpulkan data internal dan lingkungan dengan melakukan studistudi khusus.
Ø  Subsistem intelegensi pemasaran, mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk menjaga manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan para pelanggan perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi operasi pemasaran.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia ( human resources information subsystem- HRIS), memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. Sama seperti MKIS data yang didapat berupa data input yang akan diolah oleh bagian HRD atau bagian SDM yang akan menghasilkan keputusan output untuk menunjang pengambilan keputusan. Aspek yang ditangani diantaranya yaitu, perencanaan, rekrutmen, epngelolaan tenaga kerja, kompensasi karyawan, tunjangan karyawan, dan laporan SDM yang dibutuhkan lingkungan maupun instansi pemerintah.

Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur (manufakturing information system), memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan denga n opresi manufaktur perusahaan. Sama seperti HRIS dan MKIS subsistem rekayasa industri terdiri atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para teknisi industri (industrial enginering- IE) mengenai produk, persediaan, mutu dan biaya.

Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan (financial information system), memberikan informasi kepada seluruh manajerperusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Selain sistem yang digunakan hampir sama namun yang ditekankan adalah pada aktivitas output yang penting meliputi peramalan tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan mengendalikan keuangan perusahaan.

Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system-EIS) adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Digunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS).

Manajemen Hubungan Pelanggan
Semua sistem beserta subsistem yang berjalan bertujuan untuk menyediakan data data secara up to date karena hal inilah yang akan dipergunakan sebagai landasan pengambilan keputusan yang dibandingkan dengan data historis sebelumnya. Bagian pemasaranlah yang paling membutuhkan data terbaru mengenai keinginan dan pergerakan pasar sehingga munculah manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM), adalah manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan untuk menghasilkan nilai maksimum baik dipihak perusahaan maupun pelanggan. Unsur utama data CRM adalah data Warehouse (gudang data).
Data Warehousing
Data warehousing merupakan akumulasi data terdahulu baik sebagai data utama maupun data back-up.
Karakteristik data warehouse:
Ø  Kapasitas penyimpanan sangat besar
Ø  Data terakumulasi dari data lama sampai data terbaru yang terus menerus di up-date
Ø  Data dapat diakses dengan mudah
Ø  Dipergunakan sepenuhnya untuk pengambilan keputusan dan tidak untuk kegiatan operasi perusahaan

Sistem Data Warehousing
Data warehouse merupakan bagian dari data warehousing, yang sistemnya hampirsama dalam sistem penyusunan buku di perpustakaan maupun data administrasi mahasiswa atau kependudukan, dimana data yang masuk melalui beberapa tahap yaitu ekstraksi, transformasi dan pemrosesan data serta pengelompokan data yang sejenis yang terbagi dalam beberapa meta data.

Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Setiap data yang masuk akan dipisahkan dalam beberpa jenis tabel yang berbeda untuk dihubungkan menjadi paket informasi.
Tabel dimensi, merupakan pengidentifikasi dan deskriptif data yang akan disimpan.
Tabel fakta, merupakan data yang berisi ukuranukuran kuantitatif sebuah entitas, objek, atau aktivitas.
Paket informasi, merupakan penggabungan dua tabel tersebut. Yang akan digunakan untuk menganalisis suatu aktivitas tertentu.

Penyampaian Informasi
Proses yang dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi dari data warehouse yaitu dengan beberapa cara, diantaranya:
Drill down, yaitu proses navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkata rincian.
Roll up, yaitu proses navigasi ke atas yang memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian meringkasnya menjadi tingkat ringkasan yang lebih tinggi.
Drill across, yaitu dengan cepat bergerak antar hierarki.
Drill through, yaitu berangkat dari tingkat ringkaan ketingkat terendah data yang terinci.
OLAP
Segala jenis peranti lunak khusus yang telah dikembangkan untuk data warehouse yang dapat digunakan untuk menarik data dari tempat penyimpanan data dan mengubahnya menjadi informasi disebut OLAP (on-line analytical processing) yang memungkinkan pengguna dapat berkomunikasi dewngan data warehouse melalui GUI atau antarmuka web dan dengan cepat memperoleh informasi dalam berbagai jenis format termasuk grafik. Terdapat dua pendekatan OLAP, diantaranya yaitu ROLAP dan MOLAP.
ROLAP (Relational on-line analytical processing), menggunakan suatu manajemen basis data relasional standar.
MOLAP (Multidimentional on-line analytical processing), menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional.
Perbedaan antara ROLAP dan MOLAP
ROLAP:
Ø  Memiliki data terperinci
Ø  Dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mendapatkan ringkasan
Ø  Analisisnya hanya terbatas pada sejumlah dimensi
MOLAP:
Ø  Telah dilakukan proses peringkasan terlebih dahulu dan dibagi menjadi berbagai dimensi
Ø  Stasiun kerja pengguna MOLAP memasukan basis data multidimensional yang telah di download.

Data Mining
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui oleh pengguna.
Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining, yaitu :
Ø  Verifikasi hipotesis ( hypothesis verification ) dan

Ø  Penemuan pengetahuan ( knowledge discovery).

Sistem Pengendalian Manajemen : Manajemen Kompensasi

A.    Konsep Dasar Manajemen Kompensasi
Kompensasi merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu manajemen yang efektif dan kondusif. Kompensasi adalah bagian dari manajemen. Sistem kompensasi yang baik dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Kompensasi juga merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis.
Di beberapa perusahaan sering terjadi protes dalam bentuk demo para karyawan menuntut kenaikan gaji atau upah? Seolah  tidak peduli dengan masalah krisis finansial global, para karyawan merasa berhak untuk menuntut kompensasi sesuai dengan jasa yang sudah dikeluarkannya. Faktor yang menyebabkannya antara lain dalam hal ketidak-puasan tentang manajemen kompensasi yang diterapkan perusahaan. Manajemen  kompensasi dinilai tidak memberikan efek pada kesejahteraan karyawan. Pada gilirannya motivasi karyawan menurun dan ini akan mengakibatkan produktifitas kerja atau kinerja  mereka berada di bawah standar perusahaan.
Suatu organisasi akan selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Namun hal ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan organisasi, baik di dalam dan di luar organisasi. Pengaturan kompensasi merupakan faktor penting untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja. Kompensasi dapat berbentuk Finansial dan Non-Finansial.
Tujuan manajemen Kompensasi secara umum tujuan kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan eksternal.
Tujuan manajemen Kompensasi;
1.      Memperoleh SDM yang berkualitas
2.      Mempertahankan Karyawan yang ada
3.      Menjamin Keadilan
4.      Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
5.      Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
6.      Mengendalikan Biaya
7.      Mengikuti aturan hokum
8.      Memfasilitasi Pengertian
9.      Meningkatkan Efisiensi Administrasi

B.     Peranan Kompensasi Bagi Manajemen
Kompensasi bagi manajemen terdiri dari gaji, bonus, dan fasilitas, yang diberikan kepada manajemen sebagai imbalan terhadap waktu, tenaga, dan fikiran yang dicurahkannya kepada perusahaan.kompensasi dapat dibedakan menjadi dua: kompensasi resmi (kompensasi yang diberikan oleh perusahaan) dan kompensasi tidak resmi (kompesasi yang diterima dari rekan kerja, misalnya, pengakuan tentangkehebatannya. Kompensasi yang diatur secara taktis dapat membantu timbulnya keselarasan tujuan antara manajemen dengan pemilik. Selain itu kompensasiyang menarik juga berperan dalam usaha merekrut tenaga yang cakap, karena tenaga yang cakap mengingikan kompensasi yang tinggi. Peranan kompensasi yang lain adalah untuk mempertahankan tenaga yang cakap. Kalau kompensasi tidak diusahakan menarik, maka besar kemungkinannya manajemen akan pergi keperusahaan lain yang kompensasinya menari.

C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Kompensasi atau juga disebut dengan remuneration dapat saja berbentuk financial dan nonfinansial yang pada intinya adalah penghargaan atas jasa seorang pegawai pada organisasinya. Komponen-komponen kompensasi: Upah, Gaji, Insentif, dan fringe benefit.

Selanjutnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi :
  1. Kebenaran dan keadilan; pemberian kompensasi disesuaikan dengan kemampuan, kecakapanm pendidikan dan jasa yang telah ditunjukkan kepada organisasi. Dengan demikian setiap pegawai dapat merasakan bahwa organisasi telah menghargai jasanya.
  1. Dana organisasi; suatu organisai dalam memberikan kompensasi kepada pegawainya harus disesuaikan dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Olehkarena itu organisasi harus dapat menghimpun dana sebanyak mungkin melalui prestasi kerja yang ditunjukkan oleh para pegawai. Sehingga dengan prestasi yang terus meningkat maka organisasi akan mendapatkan banyak keuntungan.
  1. Serikat Karyawan; serikat karyawan merupakan symbol kekuatan karyawan dalam menuntut perbaikan nasib, yang perlu mendapatkan perhatian. Serikat karyawan yang ada pada suatu organisasi akan berfungsi sebgai alat kontrol dalam penetapan kompensasi.
  1. Produktifitas kerja; semakin tingginya tingkat produktifitas seorang pegawai maka hal ini akan menjadi pertimbangan bagi organisasi untuk memberikan kompensasi. Karena produktifitas merupakan salah satu indikator prestasi kerja pegawai.
  1. Biaya hidup; organisasi juga harus memperhatikan biaya hidup karyawan beserta keluarganya. Artinya perlu adanya penyesuaian pemberian kompensasi dengan biaya hidup. Namun demikian ini merupakan hal yang cukup sulit untuk menentukan biaya hidup seseorang. Ini disebabkan oleh sifatnya sangat relative, oleh karena itu perlu sangat sulit untuk menentukan hidup yang layak tersebut.
  1. Pemerintah; selaku pengayom masyarakat perlu ikut campur dalam penentuan kompensasi bagai seorang pekerja. Pemerintah harus membuat peraturan dan perundang-undangan untuk dlaam menentukan kompensasi.
  1. Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan;
  1. Setiap pekerjaan karyawan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja;
  1. Mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan; dan
  1. Sistem kompensasi yang baru harus dapat membedakan karyawan yang berprestasi baik dan tidak dalam golongan gaji yang sama.
  1. Tingkat kompensasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak karyawan;
  1. Keadilan dengan pasar kerja eksternal;
  1. Keadilan internal sesuai dengan kondisi perusahaan;
  1. Perlakuan pada individu karyawan dan perusahaan berada dalam keseimbangan atau win-win result; dan sosialisasi dan internalisasi manajemen kompensasi ke seluruh karyawan (manajemen dan non-manajemen) untuk memperkecil konflik.
  1. Sistem kompensasi yang didisain dengan adil dan baik, memberikan dampak positif dalam efisiensi dan hasil kerja setiap karyawan/individu didalamnya.
  1. Sistem kompensasi yang adil mendorong karyawan untuk memberikan kinerja melebihi standar normal
  1. Sistem kompensasi yang adil membantu proses evaluasi jabatan (Job Evaluation), yang lebih realistis dan dapat dicapai (achievable).
  1. Sistem kompensasi tersebut mampu diaplikasikan ke dalam setiap tingkat jabatan di dalam organisasi
  1. Sistem memberikan keseimbangan kerja dan kehidupan(work-life balance). Sistem tidak memberikan hukuman kepada karyawan untuk sesuatu yang diluar kendali, dan juga tidak akan mengeksploitasi karyawan.
  1. Sistem kompensasi akan meningkatkan moral kerja karyawan, produktifitas dan kerjasama antar karyawan, selain memberikan kepuasan kepada karyawan.
  1. Sistem kompensasi yang adil membantu manajemen dalam memenuhi dan menghadapi aksi karyawan.
  1. Sistem kompensasi yang adil membantu penyelesaian yang memuaskan kedua pihak bila terjadi selisih antara serikat pekerja dan manajemen.
  1. Sistem kompensasi yang adil memberikan dorongan dan kesempatan bagi karyawan untuk berkinerja dan memberikan hasil lebih baik dari sebelumnya.



D.    Prinsip – Prinsip dalam Penerapan Manajemen Kompensasi
Keterkaitan kompensasi dengan kinerja karyawan sangatlah siginifikan. Semakin tinggi kompensasi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan; ceteris paribus. Derajat kepuasan yang semakin tinggi akan semakin  meningkatkan motivasi karyawan dalam meraih kinerja yang tinggi.  Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan optimum. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada tidak saja mengekspresikan diri mereka dalam bentuk protes keras dan mogok kerja, tetapi juga sangat mungkin meninggalkan perusahaan. Pertanyaannya mengapa tidak semua perusahaan mampu memberikan kepuasaan maksimum kepada karyawannya.
Dalam penerapannya maka manajemen kompensasi memiliki prinsip-prinsip;

Agar tujuan perusahaan dan harapan serta aspirasi individual terujud sesuai harapan  maka dalam sistem penghargaan atau kompensasi, yang idealnya merupakan kesepakatan pihak manajemen dan karyawan, perusahaan perlu menyediakan kebijakan yang meliputi:

Untuk menjembatani jurang antara kepentingan perusahaan di satu pihak dan pihak lain kepentingan karyawan maka perusahaan perlu menerapkan manajemen kompensasi yang layak. Maksudnya adalah untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan strategi bisnisnya dan menjamin terjadinya keadilan kompensasi berbasis pertimbangan faktor-faktor internal dan eksternal. Keadilan internal menjamin bahwa permintaan posisi kompensasi (finansial dan non-finansial) seperti gaji dan upah serta kualifikasi seseorang dalam bidangnya yang lebih tinggi akan dipenuhi sesuai dengan perilaku dan kinerjanya. Dan ini tentunya juga dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan bakal dikompensasi secara adil dengan membandingkannya dengan pekerjaan yang sama di pasar kerja.

E.     Penerapan Manajemen Kompensasi yang Adil dan Efektif
Keadilan di dalam manajemen kompensasi dikenal dengan istilah equity theory. Organisasi memberikan kompensasi kepada pegawainya adalah dengan tujuan untuk memotivasi pegawainya agar dapat bekerja lebih baik. Organisasi tidak hanya harus memiliki system yang wajar dan adil, tetapi lebih dari pada itu system tersebut harus dijelaskan kepada pegawainya. Adapun keadilan di dalam manajemen kompensasi yaitu; External Equity dan Internal Equity.
External Equity adalah yang berhubungan dengan gaji yang mereka terima serupa dengan pasar tenaga kerja di mana mereka bekerja. External Equity ini adalah membandingkan pegawai yang serupa diantara organisasi yang sebanding. Dua syarat untuk membandingkan yang harus dipenuhi 1) pegawai yang dibandingkan harus sama dan serup, 2) organisasi yang diurvey sebaiknya serupa,baik dari ukuran, bidang, misi, sektor.
Apakah sistem kompensasi yang adil merupakan keharusan. Jika organisasi ingin bergerak dengan kemampuan sepenuhnya yang digerakkan oleh individu/manusia didalamnya, sistem kompensasi yang adil sudah harus menjadi keharusan/kewajiban utama. Apa saja yang bisa diperoleh organisasi dengan sistem kompensasi yang adil. berikut adalah keuntungannya : 

Internal Equity adalah keseimbangan antara masukan yang dibawa individu dalam sebuah sistem kepegawaian dengan hasil yang dicapai. Masukan pegawai dapat berupa; pengalaman, pendidikan, keahlian, upaya & waktu kerja. Sedangkan keluaran berupa; gaji, tunjangan, pengakuan, dan imbalan. Internal Equity juga berarti tingkat gaji yang patut/pantas dengan nilai pegawai internal bgai suatu organisasi. Intinya adalah system kepegawaian di dalam suatu organisasi.
Sistem Kompensasi sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
1.      Bersaing (competitive)
2.      Mengakui karyawan sebagai “Income Producing Assets”
3.      Jangan terpengaruh oleh praktek akuntansi yang menganggap gaji dan upah sebagai “liabilities”
4.      Kompensasi harus mendukung manajemen produktivitas
5.      “Payroll Cost” harus dikelola dan dikaitkan dengan keberhasilan bisnis
6.      Diketahui perincian pembayaran kempensasi sebagai:- Direct cost - Opportunity cost: profit sharing- Investment Return: insentive bagi karyawan  yang melebihi standar- Cost Reduction Spending: pembayaran “Performance Award” yang lebih rendah dari “Performance Improvement”.

Posisi kompensasi dalam membangun perusahaan yang sehat selalu berada pada kondisi yang rumit. Artinya jika dilihat dari besarannya hampir mungkin karyawan tidak pernah mengatakan manfaat kompensasi yang diterimanya sudah maksimum. Selalu dikatakan derajat kepuasaan yang diperolehnya sekedar dalam rentang kurang sampai cukup puas atau pas-pasan. Di sisi lain perusahaan tidak mudah untuk segera memenuhi kebutuhan karyawan yang semakin besar dan bervariasi. Persoalannya terletak pada pertimbangan penentuan kompensasi yang tidak sederhana dan mudah diputuskan. Penentuan besaran kompensasi sangat dipengaruhi kondisi internal dan eksternal perusahaan. Kondisi kesehatan finansial dan profitabiliti perusahaan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam memberi kompensasi yang layak. Selain itu juga sangat dipengaruhi oleh tekanan-tekanan luar seperti peraturan pemerintah, pasar kerja, pasar komoditi, krisis ekonomi global, dan tantangan kompensasi internasional.
Melihat keuntungan besar dari sistem kompensasi yang adil seperti uraian diatas, maka sudah menjadi keharusan bagi organisasi, baik skala kecil sampai besar untuk dapat menerapkan sistem kompensasi yang adil bagi karyawannya. 


Bahan Kemasan Kertas (Pengertian Dan Rahasia Kertas)




Text Box: Nama  : KHOIRUN MAKMUN
Nim  : 10982008432
Lokal : B
Bahan Kemasan kertas






Kertas merupakan salah satu contoh bahan kemasan yang paling sering digunakan selain plastik. Selain itu, bahan kertas sering kali digunakan sebagai bahan pelindung untuk melapisi suatu produk. Bahan kertas dapat pula digunakan sebagai bahan campuran, substitusi ataupun bahan utama suatu kemasan. Beberapa sifat kemasan sangat menentukan betapa cocok atau tidaknya suatu bahan kertas untuk dijadikan sebagai bahan utama suatu kemasan. 
Kertas adalah bahan kemasan yang tipis dan rata, dihasilkan melalui proses kompresi serat yang berasal dari pulp. Biasanya serat yang digunakan sebagai bahan utama kertas adalah serat alami yang mengandung selulosa ataupun hemiselulosa. Kelebihan dari sifat kertas adalah bentuknya yang dapat dilipat dan diubah bentuk sesuai kebutuhan. Kekurangannya adalah mudah terbakar. Kefleksibelan kertas-lah yang menjadi daya tarik sebelum ditemukannya plastik dan alumunium foil. Dibandingkan kemasan jenis lain seperti logam dan plastik, harga kertas cenderung lebih murah, bahan bakunya-pun mudah diperoleh serta penggunaan kertas cukup luas di berbagai bidang. Selain sebagai bahan kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikasi dan media cetak. Kelemahan kertas sebagai bahan kemasan adalah dari segi sifatnya yang sensitif terhadap air dan kelembaban.

Pada praktikum ini, dilakukan identifikasi berbagai sifat fisik dan karakter beberapa jenis kertas. Kertas yang digunakan antara lain: kertas duplex, manila, kertas roti, kertas minyak, kertas kopi dan samson. Kertas duplex adalah karton dua lapis yang mengandung serat kayu yang dilapisi pigmen. Kertas manila adalah kertas yang dibuat dari serat manila. Kertas minyak dapat menahan air atau minyak, sedangkan kertas kopi memiliki warna coklat dan memiliki kemantapan ukuran, memiliki mutu lipat yang baik serta keuletan yang baik dengan permukaan yang khusus.

Kertas memiliki dua prinsip arah serat, yaitu MD (machine direction) dan CD (cross direction). MD mengindikasikan bahwa arah serat kertas sejajar dengan arah pencetakan mesin. Sedangkan CD memiliki arah serat yang tegak lurus arah mesin. Umumnya kekuatan tarik MD lebih besar dari CD. Dan secara umum, sifat-sifat dari kertas dipengaruhi oleh daya regang, elongasi, scoring, sliffness, daya potong, daya lengkung, daya sobek dan daya lipat. Percobaan pertama pada praktikum ini adalah uji densitas kertas. Gramatur kertas di-definisikan sebagai hasil bagi antara bobot kertas dengan luasannya. Satuan gramatur adalah gram/cm2. Berdasarkan hasil praktikum, gramatur duplex adalah yang tertinggi. Dan gramatur terendah adalah kertas minyak. Hal ini dipengaruhi oleh bobot kertas. Dan bila dirumuskan hubungan keterkaitannya berbunyi: “gramatur kertas besarnya berbanding lurus dengan bobot kertas”. Sedangkan densitas kertas di-dapatkan saat gramatur kertas dibagi dengan tebal kertas. Satuan densitas adalah gram/cm3. Suatu tebal kertas dapat diketahui dengan pengukuran memakai mikrometer sekrup. Berdasarkan hasil percobaan, densitas kertas duplex adalah yang tertinggi. Semakin tebal suatu kertas dengan syarat gramatur konstan, maka semakin kecil densitasnya. Ukuran gramatur lebih disukai dan sering dipakai dalam perdagangan daripada densitas sebagai satuan ukur kertas. Alasannya adalah karena pada umumnya kertas dijual dalam satuan tonase, sedangkan pemakaian-nya hanya menggunakan satuan luas kertas. Selain itu, variabel pengukuran pada pengukuran gramatur tidak terlalu rumit dibandingkan densitas.

Pengukuran tebal kertas pada praktikum dilakukan pada beberapa titik yang berbeda karena diduga ketebalan pada masing-masing titik memiliki rasio yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh komposisi dan metode pembuatan/ pencetakan kertas. Pemberian tekanan pada saat pembuatan kertas juga dapat berpengaruh pada ketebalan permukaan ketas. Percobaan kedua adalah uji kekuatan tarik dan regangan putus. Percobaan ini dilakukan sebanyak dua kali ulangan pada keadaan MD maupun CD. Kekuatan tarik antara MD dan CD memiliki perbedaan berdasarkan arah tarikannya. MD lebih besar dari CD karena kekuatan tarik MD sejajar dengan arah serat. Sedangkan CD lebih kecil karena bersilangan atau tegak lurus dengan arah serat kertas. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya ikatan antar serat dan antar partikel kertas/pulp. Pada CD lebih mudah putus karena hanya ada ikatan antar serat. Satu lagi hal yang penting, yaitu: kesalahan pada saat pemotongan kertas dapat menyebabkan kesalahan pengamatan karena dengan adanya celah atau sedikit sobekan pada sampel dapat menjadi pemicu ketidak-akuratan hasil percobaan. Kekuatan tarik berbanding terbalik dengan nilai densitas dan gramatur suatu kertas. Perbedaan kekuatan tarik kertas tergantung pula pada bahan tambahan dalam pembuatan kertas tersebut. 

gambar Paper Tensile Strength tester

Percobaan ketiga adalah uji ketahanan gesek kertas. Uji ini digunakan untuk menguji ketahanan kemasan pada saat mengalami distribusi mekanik. Uji gesekan dilakukan dengan bantuan alat bernama abrassion resistance tester. Dalam uji ini dibedakan antara sisi felt (kasar) dan sisi roll (halus). Sisi roll (halus) memiliki nilai gesek yang rendah, lebih rendah dari felt (kasar) karena gaya gesek pada sisi roll lebih rendah. Berdasarkan hasil percobaan, kertas samson dan duplex tidak mengalami kerusakan sedikitpun saat mengalami gesekan >100 putaran. Kegunaan vacuum penghisap debu pada abrassion resistance testeradalah untuk menghisap debu agar tidak memengaruhi gesekan atau pengukuran. Sebab keberadaan debu dalam gesekan akan mempercepat koyaknya suatu permukaan karena sama saja dia memberikan daya/kekasaran permukaan. Perbedaan sisi felt dan sisi roll adalah terjadi saat pembuatan / pencetakan kertas yang berbeda. Sisi felt terasa kasar karena melekat pada conveyor dan dipress dengan uap panas agar keluar airnya. Sedangkan sisi roll akan terasa lebih halus karena dalam prosesnya sisi roll banyak menempel pada sisi roll penghalus sehingga teksturnya lebih halus.


 gambar Abrassion Resistance Tester

Percobaan keempat adalah penentuan daya serap kertas terhadap air. Percobaan ini memakai alat bernama COBB tester dan lembaran kertas ditenggelamkan di dasar COBB tester. Daya serap air yang didapat adalah berbeda antara sisi felt dan sisi roll. Sisi roll memiliki daya serap rendah karena dalam pembuatannya di press dengan roll panas sehingga airnya keluar. Sisinya yang halus (roll) dan memiliki struktur yang lebih padat dan tidak  ada ruang untuk pnyerapan air. Percobaan ini berguna untuk mencari kesesuaian pemakaian antara bahan kemasan dengan produk yang dikemas. 

gambar COBB tester

Percobaan kelima adalah pengujian ketahanan sobek. Nilai ketahanan sobek dipengaruhi oleh nilai gramatur karena bobot kertas sangat mempengaruhi ketahanan sobek. Pengetahuan kketahanan dan faktor sobek pada kertas sangat bergunan dalam penggudangan, penyimpnanan dan pendistribusian. Berdasarkan percobaan, kertas seperti duplex memiliki ketahanan sobek yang tinggi. Dan kertas minyak memiliki faktor sobek tertinggi karena dia memiliki struktur yang lemah.
 gambar Elemendorf Tearing Tester

Percobaan terakhir adalah penentuan ketahanan retak dan jatuh. Harapan dari diketahuinya sifat ini adalah mampu mengidentifikasi bobot dan tekanan maksimum yang dapat ditampung oleh suatu kemasan. Berdasarkan percobaan, kertas duplex memiliki ketahanan yang tinggi. Dalam hal ini, keterbatasan alat sangat menentukan keakuratan pengukuran, namun dengan bobot pendulum yang terlalu besar maka kertas lain yang memiliki ketahanan kecil tidak dapat terukur.


 DART impact mengukur ketahanan jatuh atau retak


PARAMETER MUTU PLASTIK

a.       Kilap (ASTM D-523)
-          Menentukan jumlah sinar yang dipantulkan oleh permukaan film pada sudut datang tertentu baiasanya 45o
-          Sinar yang direfleksikan dideteksi oleh fotosel dicatat secara kuantitatif.
-          Dinyatakan dalam % terhadap sinar yang di refleksikan oleh rflektor setandar.
-          Film yang kilap mempunyai % refleksi tinggi
b.      Kabut (ASTM D-523)
-          Alat : hazemeter mengukur jumlah sinar yang dihamburkan
-          Tdd sumber cahaya dan sebuah bola yang dapat mendeteksi jumlah sinar yang dilewatkan.
-          Sampel kertas diletakkan di antara sumber sinar dan bola â bola diputar pada sudut > 2.5o,maka diperoleh jumlah sinar yang dihamburkan.
-          Nilai kabut (haze) kecil  film bersih (tidak berkabut)

c.       Clarity (Sifat Tembus Pandang)
-          Bersifat subjektif karena didasarkan pada penampakan visual â membandingkan foto -foto standar dengan foto sampel.
-          Uji yang objektif dengan alat Gardner USU Clarity meter tdd sumber cahaya, sistem lensam tempat sampel dan sistem pencatat.
d.      Slip (ASTM D-1894)
-          Kemampuan film/plastik untuk meluncur pada mesin produksi  mempengaruhi laju produksi
-          Dalam penumpukan sifat mudah meluncur tidak diinginkan
-          Metode didasarkan pada koefisien gesekan pada bahan

e.       Bloking
Dua lapis plastik ditekan selama waktu tertentu  diamati kecenderungannya untuk melekat satu sama lain
Blocking disebabkan oleh : migrasi air, plastisizer atau perlakuan yang menyebabkan hilangnya muatan listrik pada corona.

f.       Statik
Plastik berkadar air rendah lebih mudah diberi muatan listrik menyebabkan film mudah melekat
Cara : menggosokkan antara 2 permukaan film  dilihat  kecenderungan untuk melekat

g.      Impact fatique
Gaya yang diperlukan untuk merobek film di bawah kondisi yang ditetapkan di dalam test biasanya dikondisikan pada penggunaan sebenarnya
Film yang baik tidak mudah retak (pecah) ketika dihempaskan.

Metode :
-          Falling dart  dart (gram) dijatuhkan dari jarak tertentu ke atas permukaan film Impact fatique = berat spesifik dart yang dapat memecahkan 50% contoh dalam waktu tertentu
-          Dengan alat Pendulum Impact Tester pendulum liayunkan melalui contoh Perbedaan energi pendulum pada ketinggian maksimum  dengan energi pendulum setelah contoh sobek = kekuatan impak

h.      Flek resistence
-          Kemampuan film untuk menahan kerusakan akibat tekanan Cara : kawat tester dililitkan pada film  jumlah putaran yang diperlukan agar film pecah = flex resistanc
i.        Permeability testing
-          Metode didasarkan pada pengukuran tekanan dan waktu untuk mengukur kenaikan tekanan dengan waktu pada tekanan rendah pada sisi film di bawah keadaan yang ditentukan
-          Kondisi yang dibuat dapat berupa sistem super atmosfir atau vakum tinggi.
-          Metode umum : Cartwright Permeability Cell


j.        Tranmisi uap air (ASTM E-96)
Metode : general food
menggunakan bahan pengabsorbsi kelembaban (misal CaCl kering) dihitung penambahan berat
Metode lain : didasarkan pada perubahan tekanan parsial

k.      Identifikasi plastik
Digunakan berbagai pelarut : etil asetat, amil formar, amil asetat
Dilihat kelarutan film di dalam pelarut